Wawancara Paul Nicholson dengan Staf Itoshima Arts Farm (Bahasa Indonesia)

Let’s spend a post sharing Antariksa’s Indonesian translation for a blog post.

Paul Nicholson / UK

Animator 2D dari Inggris. Dia mulai membuat animasi pada 2007, dan telah terliat dalam banyak proyek, di berbagai tempat, seperti Shanghai dan London. Beberapa di antara karyanya adalah The Amazing World of Gumball dan Scooby Doo. Residensi di Studio Kura, Itoshima, adalah program residensi pertamanya.
Paul belajar seni kontemporer di universitas dan sebelum mencapai posisinya yang sekarang, dia telah mencoba banyak pekerjaan, mulai dari bekerja di restoran, toko permen, dan bahkan menjadi seorang penyayi jazz. Dia sangat tertarik pada gastronomi, termasuk di antaranya masakan Itali, Arab, dan Jepang.

Anda biasanya menggarap proyek-proyek animasi seperti The Amazing World of Gumball, yang disiarkan di Jepang, atau juga Scooby Doo. Dan ini kali pertama Anda berpartisipasi dalam sebuah program residensi seniman. Jadi mengapa Anda memilih Jepang sebagai tempat pertama untuk Anda kunjungi sebagai seorang seniman residensi?

Pertama, saya suka animasi, manga, dan seni kontemporer Jepang. Seniman animasi favorit saya adalah Satoshi Kon dan Masaaki Yuasa. Dan seniman favorit saya adalah Yoshitomo Nara dan Makoto Aida. Saya suka karya-karya Nara karena mereka begitu memikat, dan lalu karya-karya Aida sangat teknis dan halus. Saya juga suka karya-karya Takashi Murakami, begitu manis dan mudah dimengerti, tapi pada saat bersamaan juga piawai.

Bagaimana Anda begitu tahu tentang animasi Jepang?

Lewat games. Saya memainkan banyak games waktu kecil, misalnya TwinBee. Lalu saya bermain Ranma 1/2, dan dalam game itu ada seorang bapak tua yang bisa berubah jadi panda, saya pikir itu fantastis. Lalu saya mempelajarinya dan menjadikannya sebagai dasar animasi. Saya memainkan games hanya pada masa kecil. Saya baru mulai menonton animasi Jepang pada saat saya dewasa.


Apa yang membuat Anda memilih Itoshima sebagai tujuan residensi, dan bukannya di kota besar?

Saya tinggal di London, sebuah kota besar, tetapi saya berasal dari pinggiran, jadi [di Itoshima] saya selalu merasa seperti di rumah sendiri. Setelah residensi ini saya akan kembali ke London untuk membuat lebih banyak karya animasi, jadi saya merasa seperti mengambil jeda sejenak di pedesaan. Ketika saya bertanya kepada teman Jepang saya tentang program residensi di desa, mereka mencarinya untuk saya, dan menemukan Studio Kura.

Bagaimana rasanya setelah Anda benar-benar datang ke Itoshima?

Dengan gunung dan laut yang begitu dekat, sungguh luar biasa! Selain itu, animasi dan seni kontemporer bukanlah satu-satunya hal yang saya sukai dari Jepang. Saya juga suka makanan Jepang, dan sayuran Itoshima sangat segar. Saya menyukainya!

Jadi Anda suka makanan Jepang?

Ya! Saya suka sashimi, natto dan kemarin saya membuat okara. Tapi saya kira favorit saya adalah bubur wijen. Goma-dofu sungguh lezat! Dan hari ini saya akan mencoba motsunabe di Tenjin.

Rasanya janggal, Anda membuat okara!
Mungkin. Ayah saya insinyur dan karena dia sering dipekerjakan berpindah-pindah, sebagai anak-anak saya mengunjungi banyak negara. Mesir, Sri Lanka, Prancis… Jadi saya tumbuh dengan pengaruh dari beragam kebudayaan

Ganti subjek, akan seperti apa pameran Anda nanti?

Saya selalu membuat karya animasi, tapi kali ini saya ingin menunjukkan karya-karya yang saya gali lebih dalam dari ketertarikan saya. Pameran saya akan berfokus pada karakter.

Ada karakter kelinci dalam The Amazing World of Gumball. Di Jepang, jika menggambar kelinci, kami biasanya menggambar telinganya panjang dan pipih. Tapi telinga kelinci Anda seperti lebih datar..
Karakter saya sendiri umumnya berdasar pada hewan-hewan seperti rubah atau tanuki, tetapi saya mendekati desainnya dalam cara yang lebih abstrak. Ketika saya mendesain karakter, saya mencari logika dan keseimbangan yang tepat dari bentuk dan warna, ketimbang sekedar membicarakan rubah, tanuki, atau gurita.

Apakah Anda punya saran profesional bagaimana membuat karakter yang seimbang?

Itu rahasia, seperti resep. Bagi saya keseimbangan adalah suata hal penting dalam mendesain karakter, tetapi orang lain bisa punya “hal penting” yang berbeda. Kami merencanakan sebuah lokakarya, dan mudah-mudahan saya bisa membantu para peserta untuk menemukan “hal penting” mereka sendiri dan “resep rahasia” mereka sendiri.

Belakangan, staf kami tahu bahwa Paul suka karya-karya Studio Ghibli, dan salah satu animasi favoritnya dalah Lupin the Third: The Castle of Cagliostro. Dia kecewa tidak bisa berada di Jepang untuk menonton film baru Studio Ghibli pada bulan Juli ini. Paul juga bermain gitar dan menyayikan untuk sebuah band punk di London. Dia punya band-band favorit dari Jepang juga: The Blue Hearts, Shonen Knife dan Perfume.
 Dia sudah menghadiri sebuah konser punk di Yojigen, Tenjin, dan dia menikmati masa-masa residensinya di Itoshima.

Pewawancara: Toyoda, Makizono (foto, editing)
Tempat: sebuah meja dekat pintu masuk Studio Kura

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *